REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lamine Yamal tidak senang dengan kritikan dari mantan pemain Belanda Rafael van der Vaart. Yamal membantu Spanyol mengalahkan Belanda di perempat final UEFA Nations League pada Senin (24/3/2025) pagi WIB.
Setelah adu penalti, Yamal yang berusia 17 tahun menurunkan celana pendeknya tepat di bawah pinggang. Ia secara langsung menanggapi komentar Van der Vaart yang saat bertugas mengomentari pertandingan di televisi Belanda mengaku terganggu oleh sikap remaja Spanyol itu pekan lalu dalam hasil imbang 2-2 pda leg pertama di Belanda.
Van der Vaart, dikutip oleh media Spanyol mengatakan, Yamal tampak tidak termotivasi. Van der Vaart mencatat, Yamal bermain dengan celana pendeknya yang diturunkan dan dengan gerakan yang menunjukkan ketidakpedulian. Ia mengatakan Yamal dengan mudah dikalahkan dalam duelnya dengan bek kiri Belanda Jorrel Hato pada leg pertama itu.
Rekan setim Yamal, Nico Williams, juga menurunkan celana pendeknya bersama Yamal setelah menang adu penalti di Valencia.
Di Instagram, Yamal mengunggah foto dirinya dan Williams dengan celana pendek yang diturunkan dan beberapa gambar Van der Vaart. Di samping emoji tertawa, ia menulis, “Celana pendek diturunkan, satu gol, satu penalti gagal, dan masuk semifinal.”
Unggahan tersebut menyertakan gambar Yamal yang sedang bermain dan merayakan kemenangan bersama rekan setimnya di Spanyol.
Yamal mencetak gol dalam perpanjangan waktu saat kedudukan imbang 3-3. Namun ia gagal saat mengambil tendangan penalti. Untungnya, itu satu-satu kegagalan penalti Spanyol yang akhirnya menang dengan skor 5-4.
Rekan setim Yamal di Barcelona, Ferran Torres, termasuk di antara mereka yang mengomentari unggahan Yamal di Instagram untuk mendukungnya.
Van der Vaart bermain untuk Real Madrid dari tahun 2008 sampai 2010, rival abadi klub yang diperkuat Yamal, Barcelona. Van der Vaart tampil lebih dari 100 kali bersama Belanda pada tahun 2000-an.
Spanyol, juara bertahan Eropa, tengah berupaya memenangkan gelar UEFA Nations League keduanya secara berturut-turut.
