JABAR.RAGAMUTAMA.COM – Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, akan menjalani pertandingan yang menarik pada perempat final Swiss Open 2025.
Putri Kusuma Wardani akan menghadapi Han Qian Xi (China) pada laga 8 besar Swiss Open 2025 yang digelar di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Jumat (21/3/2025).
Pertandingan ini akan terasa menarik karena menjadi ulangan dari final tunggal putri Korea Masters 2024 yang juga di level BWF World Tour Super 300.
Pada Oktober tahun lalu, Putri mengalahkan Han Qian Xi dengan skor 21-14, 21-14.
Kemenangan itu terasa sangat berarti bagi Putri karena mengakhiri kebuntuannya akan trofi di BWF World Tour selama dua tahun lebih.
Meski demikian, Putri menolak untuk lengah.
“Saya sudah pernah menang di final Korea Masters tahun lalu tapi saya harus waspada,” ucap Putri dalam keterangan melalui PBSI.
“Dia juga baru minggu lalu mengalahkan rekan saya, Ester, di Ruichang China Masters.”
Han Qian Xi menempuh perjalanan panjang dalam waktu singkat untuk turnamen kedua beruntun di panggung BWF World Tour.
Basel terletak di bagian barat benua Eropa. Adapun Ruichang, kota itu letaknya di bagian timur China yang menjadi ujung lainnya dari superbenua Eurasia.
Menggunakan data perjalanan di Google Maps, diperlukan waktu 22 jam dan 5 menit untuk bertolak dari Ruichang ke Basel dengan pesawat udara.
Ketahanan fisik Han Qian Xi kian diuji karena jeda waktu yang singkat untuk beristirahat.
Setelah bertanding hingga hari Minggu (16/3/2025) karena lolos ke final Ruichang China Masters, dia sudah bertanding lagi pada Selasa (18/3/2025) untuk kualifikasi Swiss Open.
Bukan cuma Han Qian Xi yang membawa aroma balas dendam ke lapangan.
Seperti yang disinggung Putri, hawa revans juga muncul dari kubu tunggal putri Indonesia karena kekalahan yang disebabkan pekan lalu di Ruichang China Masters.
Selain menjegal Ester Nurumi Tri Wardoyo, Han juga mengalahkan pemain masa depan Indonesia lainnya yaitu Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.
Dua pemain muda dengan koleksi trofi ajang BWF Tour Super 100 itu dikalahkanya dalam laga karet alias rubber game.
Ester dihentikan Han di semifinal dengan skor 21-19, 19-21, 21-12, sedangkan Dhinda menjadi korbannya di 16 besar dengan 16-21, 21-12, 21-18.
Putri sendiri masih menyimpan evaluasi untuk dirinya sendiri jelang menghadapi Han yang notabene salah satu rivalnya sejak level junior.
“Saya masih kesulitan untuk menahan fokusnya, All England minggu lalu sangat menguras pikiran,” ucap pemain peringkat 11 dunia tersebut.
“Saya harus lebih kuat lagi untuk tahan fokus pikirannya,” tekadnya.