Direktur Pemasaran PT Chery Sales Indonesia (CSI), Budi Darmawan mengaku tengah dihadapkan situasi pelik mengenai produksi model-model yang sudah dijual di Tanah Air. Terutama produk yang baru saja diluncurkan di pasaran.
“Saat ini kita agak dilematis karena kemarin kita baru launching model baru Tiggo Cross dan itu booming luar biasa. Sekarang saja sudah masuk angka 1.800-an SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dan Tiggo 8 masih running strong permintaannya,” buka Budi ditemui di Jakarta akhir pekan kemarin.
Aktivitas produksi jenama China itu saat ini sepenuhnya masih mengandalkan fasilitas perakitan milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi. Sementara pabrik Chery masih dalam tahap pembangunan.
“Apalagi jelang Lebaran ini ada kenaikan signifikan di Tiggo 8. Jadi kita punya tiga backbone, kalau Tiggo 8 istilahnya sudah dicicil, tetapi yang PR dari dua ini J6 dan Tiggo Cross karena permintaannya jauh lebih tinggi dari pada suplainya,” tambah Budi.
Budi memaparkan, lini mobil listrik paling anyar Chery J6 diterima begitu cepat oleh masyarakat dalam negeri. Diakuinya, penjualan retail atau dari diler ke konsumen langsung sudah hampir menyentuh angka 2.600 unit sejak pertama kali debut di GIIAS 2024 lalu.
“Posisinya inden (J6 dan Tiggo Cross), tergantung varian dan pilihan warna. Tapi untuk Tiggo Cross sekarang masuk bulan ke-2, jadi kalau SPK sekarang berarti baru dapat barang awal Mei atau minggu ke-2. Kalau J6 hampir sama, tapi kita sudah double production,” terangnya.
Kendati demikian, ia tidak merinci apakah perusahaan akan mengurangi produksi model Chery lainnya untuk memprioritaskan produk yang sedang banyak dibutuhkan. Budi menargetkan proses pengiriman J6 dan Tiggo Cross tetap dapat sesuai jadwal.
Data dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, selama dua bulan berjalan tahun 2025 ini Chery sudah mencatatkan penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) sebanyak 2.570 unit atau menyumbang pangsa pasar 1,9 persen dari total.
