JABAR.RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Eskalasi terbaru penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 12 triliun selama 20 hari masa penawaran.
Hingga Rabu (26/3) pukul 18.42 WIB, salah satu mitra distribusi, Bibit mencatatkan ST014 untuk tenor 2 tahun sudah diborong Rp 9,7 triliun oleh investor. Adapun, tenor 4 tahun berhasil meraup Rp 2,3 triliun. Tingginya animo investor membuat penawaran kian mendekati target yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 15 triliun.
Mitra bisnis lainnya seperti BNI telah mencatat tiga ribu transaksi di awal pekan ini, dengan total dana yang terkumpul sebanyak Rp 1,05 triliun. Sementara itu, BCA tercatat menjual lebih dari Rp 3 triliun. Keduanya didominasi oleh komposisi tenor 2 tahun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto meyakini, antusiasme investor semakin membuka potensi tambahan target nasional. Apalagi, periode penawaran masih cukup panjang selama 21 hari kedepan.
Biasanya, dengan mencermati demand yang bagus dan periode penawaran yang masih panjang, pemerintah pasti akan memanfaatkan momentum ini dengan menaikkan target.
“Tinggal tunggu saja prospek penjualan kedepannya bagaimana, kalau memang memungkinkan pemerintah pasti akan mengumumkan tambahan target ini,” ujar Ramdhan dalam keterangannya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/3).
Menurut Ramdhan, dari segi urgensi pun pemerintah memang membutuhkan likuiditas dan serapan masyarakat untuk efek utang ini. Ditambah dengan data ekonomi domestik yang saat ini sedang melesu.
Baru-baru ini surat utang domestik menghadapi tekanan akibat dinamika pasar. Di tengah situasi ini, Surat Berharga Negara (SBN) berbasis syariah ini justru unjuk gigi dengan keunggulannya yang terukur secara risiko dan imbal hasil.
“Jadi kalau saya lihat, instrumen ini masih cukup menarik ditengah volatilitas pasar. Dan menurut saya, timing ini juga seharusnya menguatkan investor untuk berinvestasi di ST014,” terang Ramdhan.
Dalam keterangannya, Ramdhan merekomendasikan kepada investor untuk masuk secara bertahap dan menyiapkan dana untuk penawaran SBN berikutnya. Sebab, jika suku bunga bertahan tinggi, maka ada potensi penetapan kupon akan lebih tinggi dari saat ini.
“Sambil terus memantau gerak-gerik pasar yang dinamis, jadi apa pun sebenarnya sangat mungkin terjadi. Makanya, lebih baik masuk secara bertahap dulu dan tetap harus diversifikasi portofolio,” tutup Ramdhan.