JABAR.RAGAMUTAMA.COM – Menjelang MotoGP Americas 2025, perubahan sikap Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi ke Marc Marquez disorot setelah sebelumnha sering mengkritik tajam si Alien.
Bergulirnya MotoGP Americas 2025 menandai pekan gemilang yang berpotensi disapu Marquez lagi.
Circuit of The Americas (COTA) sudah bukan hal asing untuknya.
Marquez tercatat sudah tujuh kali menang di COTA, Austin, Texas, di mana enam kemenangan didapat secara beruntun.
Bahkan, kemenangan perdananya di sana terjadi sejak musim debutnya di kelas premier pada musim 2013 silam.
COTA adalah sirkuit kidal sepanjang 5,51 km dengan total 20 tikungan.
Rinciannya adalah 11 tikungan kiri dan 9 tikungan kanan.
Marquez sangat menyukai trek tersebut karena dia sendiri memiliki keunggulan di tikungan kiri.
Bila Marquez kembali menyapu bersih seri ketiga ini, Ducati Lenovo benar-benar mengawali musim paling sukses dengan Si Semut dari Cervera itu.
Berbicara soal Marquez dan Ducati, hubungan mereka terbilang cukup unik.
Terutama dari sikap Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Tardozzi adalah salah seorang petinggi tim MotoGP yang paling vokal dan ekspresif.
Dulu, saat Marquez masih di Repsol Honda, mulutnya cukup tajam mengkritik gaya berkendara dan perilaku sang juara dunia delapan kali itu yang menurut Tardozzi terlalu agresif.
Sekarang, mungkinkah Tardozzi berubah sikap setelah mendapatkan Marquez di tim mereka dan dihadiahi kemenangan dominan di awal musim?
“Tidak,” kata Tardozzi menegaskan, dikutip Bolasport dari Motosan.es.
“Ketika saya mengatakan sesuatu, ya begitulah adanya,” tandas dia.
Tardozzi menegaskan bahwa setiap kali dia mengkritik Marquez, itu didasarkan pada objektivitas bagaimana suatu peristiwa atau kejadian saat itu.
Sekarang ketika mereka berada di satu payung yang sama di skuad Si Merah Borgo Panigale, Tardozzi juga mengatakan bahwa mereka tidak ada masalah.
“Dan saya tidak ada masalah mendiskusikan semua ini dengan Marc. Saya kenal dia, dia kenal saya,” kata pria asal Italia itu.
“Terkadang Anda bisa mengubah pola pikir ands, terkadang juga tidak.”
“Saat dulu saya mengkritik Marc karena perilaku-perilaku dia, itu berimbang kok. Dia juga memberikan pandangannya dan saya mendengarkan.”
“Dia yakin itu semua sering terjadi karena dia terpaksa mengambil segala risiko untuk mencapai tujuannya.”
“Hal terpenting adalah saling berbicara dan mendengarkan satu sama lain,” tandasnya.
Untuk tahun ini bersama Ducati, Tardozzi yakin Marquez tidak akan sembrono lagi karena sudah punya motor bagus yang bisa diandalkan.
Dia menegaskan bahwa Marquez tidak akan terdesak keadaan untuk mengejar tujuannha karena semua sekarang sudah memadai.
“Dia akan melakukan apapun yang menurutnya terbaik untuk dia. Kita lihat saja apa yang terjadi tahun ini.”
“Dulu kan dia sering terpaksa melakukan hal-hal yang kadang ekstrem karena timnya kurang kompetitif dibanding rivalnya,” kata Tardozzi
“Kalau menurut saya, tahun ini dia akan menghindari segala sesuatu yang bisa membuat dia tidak disukai,” tutupnya.
