JABAR.RAGAMUTAMA.COM – Meskipun Lebaran masih beberapa pekan lagi, peta kemacetan jalur mudik di Jawa Barat sudah tergambar dengan jelas. Diperkirakan sekitar 28,2 juta warga akan melakukan perjalanan mudik tahun ini, menyebabkan jalur utama di Pantura dan Selatan dipadati oleh kendaraan pemudik.
Dinas Perhubungan Jawa Barat telah merilis sejumlah titik rawan kemacetan berdasarkan evaluasi arus mudik tahun lalu.
Jalur Pantura kembali menjadi perhatian utama, dengan kepadatan yang diprediksi terjadi di beberapa titik seperti Simpang Lamaran, Jalan Cicinde Selatan, Simpang Cikalong, hingga Simpang Cikampek-Mutiara Jomin di Karawang.
Pasar-pasar tumpah juga menjadi penyebab utama kemacetan di jalur ini.
Beberapa lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan antara lain Pasar Sukamandi, Ciasem, dan Pusaka di Subang, serta Lohbener dan Jatibarang di Indramayu.
Di jalur selatan, kemacetan klasik di Nagreg dan Limbangan, Garut, masih menjadi tantangan bagi para pemudik, terutama saat arus balik. Jalur alternatif Singaparna-Bandung yang melewati Garut juga diprediksi akan padat. Tahun lalu, jalur ini mengalami puncak kemacetan antara 13 hingga 15 April, sehingga pemudik diimbau untuk mempertimbangkan waktu perjalanan mereka agar tidak terjebak macet panjang.
Dengan lonjakan kendaraan yang diperkirakan mencapai 23,31 juta unit, pemudik perlu menyusun strategi perjalanan yang lebih cermat. Berangkat lebih awal atau memilih jalur alternatif dapat menjadi solusi untuk menghindari kemacetan berjam-jam.
Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, termasuk penerapan rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, contraflow, dan pengaturan di rest area untuk mencegah kepadatan kendaraan.
Bagi pemudik yang akan melintasi jalur ini, persiapan yang matang sangat diperlukan. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, siapkan rencana perjalanan yang fleksibel, dan selalu patuhi arahan petugas di lapangan agar perjalanan mudik berjalan lancar dan aman.