Teluk Dalem, Lombok Utara. Tulisan ini lebih sebagai bahan contekan untuk siapa pun yang ingin habiskan libur lebaran di Semarang, ibukota Jawa Tengah. Kota yang pernah usung tagline ‘Sejuta Pesona Asia’ ini, kaya dengan destinasi wisata serba lengkap. Bangunan heritage, kuliner, wisata alam, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bisa juga dianggap, jadwal prioritas saya jika benar-benar mampu mudik tepat saat lebaran. Belum tahu di tahun berapa. Hiks..
Satu-satunya pengalaman mudik ya hanya di tahun 2009. Sudah 16 tahun yang lalu. Yang lain, sempat di Mei 2018, saya diijinkan extend tinggal dari jatah 3 hari 2 malam. Undangan sebagai blogger, jadi ketumpangan agenda mudik dan mengurus berkas Jamsotek. Begitu pun, di tahun 2018 ini pula, saya sempat merayakan direct flights Semarang Lombok. Waktu itu terhitung murah. 600K di jalur terbang searah.
Soto Ayam Pak No, Tahu Gimbal Simpang 5, Lumpia Pak Eddy Elizabeth
Judul sub bagian ini, hanya setitik dari piramida kuliner nan banyak di kota Atlas Semarang. Mengapa Soto Ayam Pak No? Waktu masih NIK Semarang dulu, kuliner satu ini serupa tiang pancang lampu merah jalan raya. Iyak, warungnya relatif selalu ada di banyak perempatan jalan. Fenomena yang justru kemudian menjadi shock culture paling awal saya saat kembali ke Lombok. Satu pun tak ada Warung Soto Ayam Pak No yang terlihat di perempatan jalan. Hahaha..
Demikian juga Lumpia Pak Eddy yang lekat dengan lokasi salah satu rumah sakit swasta kelas atas. Saya bahkan pernah me jadi dropshipper lumpia ini. Apalagi ketika kemudian kemasannya bisa vakum. Nah, khusus Tahu Gimbal, yang di area Simpang 5 yang paling legend.
Vihara, Museum dan Mall, Revisit Sedasawarsa
Di tahun 2018, karena waktu itu mendapat undangan dari Disbudpar Pemkot Semarang, beberapa spot wisata yang dikunjungi di trip 3 hari 2 malam, akan selalu pantas untuk didatangi ulang. Utamanya ya Lawang Sewu. Plus wajib mencobai juga bus kota, baik yang murmer versi pemerintah, pun bus legend yang eksis sejak suami saya masih di bangku sekolah dulu. Pelekat abadinya kenangan jalur Semarang Atas menuju area bawah. Tepatnya di salah satu perumnas terbesar di wilayah Semarang Selatan, menuju ke pusat kota yang kerap disebut Semarang Bawah.
Wah, lumayan panjang juga ya jadinya contekannya. Sayang, koleksi foto trip ke Semarang, entah tersimpan di memori penyimpan koleksi foto yang mana. Jadilah foto-foto pendukung, justru sebagian besarnya foto spot di wilayah NTB. Hehe..
Sebelum benar-benar lupa, saya juga akan memasukkan target eksplor Pasar Johar. Ada kuliner khas pasar yang hendak saya buru. Nah, jika Anda juga telah memiliki agenda besar di samping momen berkumpul serta silaturahmi bersama keluarga besar, tolong tag saya ya. Terbuka juga buat ditanya-tanya, contekan lain terkait kota Semarang ya. Atau apa mau PO Lumpia Pak Eddy? Eh, jadi keselip kebiasaan promosi di jaman dulu masih tinggal di Semarang..
*Teluk Dalem, Lombok Utara, Kamis 27 Maret 2025