KLATEN, JABAR.RAGAMUTAMA.COM – Mobil matik dengan transmisi continuously variable transmission (CVT) harus dioperasikan dengan benar, agar komponen awet dan performa tetap prima.
Meski memiliki karakter pengoperasian menyerupai mobil matik AT konvensional, CVT memiliki perbedaan mendasar.
Maka dari itu, pemudik perlu memperhatikan beberapa hal guna menjaganya tetap awet.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan CVT didesain khusus untuk mobil perkotaan, sehingga tak cocok untuk melibas tanjakan.
“Menggunakan mobil CVT untuk mudik sih aman saja selama medan yang dilewati tidak terlalu ekstrem, tapi jika memang terpaksa harus melalui tanjakan dan sejenisnya pengemudi perlu menyesuaikan diri atau melakukan antisipasi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Hardi, transmisi matik CVT sebaiknya tidak dipaksakan untuk melibas tanjakan, karena risikonya bisa sampai merusak komponen dalam, seperti puli dan sabuk bajanya.
“Jika dipaksakan dengan menginjak pedal gas dengan putaran tinggi dalam waktu lama, akan berisiko merusak puli dan sabuk bajanya, ada potensi terjadinya overheat dan selip” ucap Hardi.
Meski demikian, Hardi mengatakan transmisi CVT lebih unggul dalam hal efisiensi bahan bakar karena sistemnya membuat percepatan selalu selalu menyesuaikan diri dengan lebih akurat.
Selain itu, CVT juga lebih nyaman saat dioperasikan sehingga tidak ada hentakan saat terjadi perpindahan percepatan.
“Cara paling aman mengoperasikan mobil CVT saat menanjak adalah dengan menginjak pedal gas perlahan dari putaran bawah, sebisa mungkin mengandalkan gaya dorong atau momentum sehingga beban CVT lebih ringan,” ucap Hardi.
Hardi juga mengatakan penting juga untuk memantau tachometer atau putaran mesin di speedometer.
“Perhatikan putaran mesin tidak melebihi batas merah, karena bila sampai batas tersebut, bisa diartikan sebenarnya mobil tak sanggup melibas tanjakan itu, jangan dipaksakan,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, penumpang atau beban muatan bisa dikurangi untuk memperingan kerja CVT. Bahkan, bila memang membutuhkan bantuan, mobil bisa didorong sejak awal tanpa harus merusaknya.
“AC juga bisa dimatikan sementara agar kerja mesin lebih terpusat untuk menanjak, patokannya di putaran mesin, sehingga pengemudi tahu nih mobil CVT yang dikendarai sebenarnya masih sanggup atau tidak,” ucap Hardi.
Jadi, pengendara mobil matik jenis CVT perlu lebih waspada ketika melewati rute dengan geometri jalan cukup ekstrem, bahkan sebisa mungkin untuk menghindarinya.